Powered By Blogger

Friday, July 23, 2010

Hakekat puasa ramadhan

Imam ja'far-shadiq as berkata:bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan, kebahagian ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan tuhannya(al-kafi 4:65).

PUASA SEBAGAI ZAKATNYA BADAN
Rasulullah SAW bersabda."segala sesuatu itu ada zakatnya,dan zakat badan itu adalah puasa(Bihar al-Anwar 96:246).

PUASA SEBAGAI PERISAI DARI SIKSA NERAKA
Rasulullah SAW bersabda."hendaklah engkau berpuasa,karena sesungguhnya puasa itu melindungimu dari siksa neraka dan jika engkau sanggup disaat maut datang kepadamu,sedangkan perutmu dalam keadaan lapar maka lakukanlah(Bihar al-Anwar 96:258).

JAGALAH PUASA DAN SHALATMU
Rasulullah SAW bersabda."bisa saja orang yang berpuasa hanya memperoleh lapar dan haus saja dari puasanya dan bisa pula orang yang shalat malam hanya mendapatkan ketidaktidurannya itu dari shalat malamnya(Bihar al-Anwar 96:289).
Imam Ali as berkata; Hakikat puasa adalah menjauhi segala yang diharamkan sebagaimana seseorang mencegah dirinya dari makan dan minum(Al-Bihar 96:294).

BUAH PUASA
Di dalam hadis tentang mi'rajnya Nabi SAW, Nabi SAW bertanya kepada Allah SWT ; wahai tuhan, apakah yang diwriskan dari puasa, Allah SWT menjawab." puasa itu mewariskan hikmah, dan hikmah itu mewariskan ma'rifat dan ma'rifat itu mewariskan keyakinan, maka apabila seorang hamba telah memiliki keyakinan niscaya ia tidak lagi peduli apakah ia bangun di pagi hari dalam keadaan susah maupun dalam keadaan senang(Bihar al-anwar 77:27).

PUASA SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN RUHANI
Semua bentuk peribadatan yang di perintahkan oleh Allah SWT bukanlah semata-mata praktek-praktek ritualisme agama seperti yang di salah tafsirkan banyak orang. Seluruh peribadatan tersebut merupakan suatu bentuk rinci dari pendidikan ruhani, psikologis, fisik dan sosial.
Di samping suatu sarana untuk menunjukan penyerahannya yang total kepada Allah SWT, seluruh peribadatan itu berfungsi dan berperan penting dalam memperbaiki dan mengembangkan jiwa dan kepribadian seseorang, yang pada gilirannya aka mempengaruhi masyarakat secara positif sebagai kesatuan yang utuh.
Seperti puasa bukanlah sekedar menahan makan, minum dan berhubungan sex saja, tetapi juga menahan diri dari semua perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Konsep ini akan membentuk secara langsung sebuah masyarakat yang penuh kebajikan.
Rasulullah SAW bersabda."barang siapa yang berpuasa dalam bulan ramadhan karena iman dan mencari keridhaan Allah SWT serta melindungi telinganya,matanya dan liahnya dri hal yang merugikan orang lain, niscaya Allah akan menerima puasanya, mengampuni kesalahan-kesalahannya di masa lalu(Riwayat dari imam Ali bin Thalib).
PERINGATAN NABI SAW
" Barang siapa yang menggunjing saudara muslimnya maka puasanya tidak sah dan wudunya nihil. Apabila ia mati dalam keadaan seperti itu maka ia mati dalam keadaan seperti orang yang menghalalkan apa yang di haramkan Allah.
PUASA MENAJAMKAN SENSITIFITAS KEPEDULIAN SOSIAL
Imam ja'far ash-shadiq as berkata."Allah mewajibkan puasa untuk mempersamakan si kaya dengan si miskin. Dengan puasa orang kaya akan merasakan deritanya lapar untuk menimbulkan rasa belas kasihannya kepada si miskin, karena selama ini si kaya tidak pernah merasakannya. Allah menghendaki untuk menempatkan makhluk-makhluknya pada suatu pijakan yang sama dengan jalan membuat sikaya turut merasakan nestapanya lapar, sehingga ia menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah dan lapar"(Bihar al-Anwar 96;371).

Thursday, July 15, 2010

Isra mi'raj perjalanan menembus malam

Isra mi'raj perjalanan menembus malam

Isra mi'raj merupakan momen pernyataan-Nya. Bahwa bila anda berjalan diorbit yang digariskan-Nya, maka anda akan mampu menjadi diri yang sejati.

Dalam memperingati isra mi'raj biasanya kita akan mengingat kembali perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa kemudian naik ke sidrat al muntaha.

Interpretasi perjalanan ini bisa beragam. Ada yang menafsirkan ini sebagai perjalanan simbolik ruhani Rasulullah SAW untuk menembus hijab-hijab/tirai-tirai kemanusiaan yang menutup selubung ketuhanan. Ada pula yang menafsirkan sebagai mana perjalanan fisis biasa yang dilakukan manusia dengan cara terbang melebihi kecepatan cahaya hingga menembus aras langit sap tujuh yang terletak diatas sana.

Dengan berbagai alasan, saya lebih sepakat dua interpretasi itu podho benere/dua-duanya benar, yaitu perjalanan ruhani untuk bertemu dengan SANG PEMEGANG KENDALI KEBENARAN TUHAN SEMESTA ALAM YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI MANUSIA. Sekaligus juga PERJALANAN FISIK BELIAU MENUJU KE ISTANA-NYA. Yaitu perjalanan ruhani menuju YANG MAHA BATIN, dan perjalanan fisik menuju YANG MAHA LAHIR/JASAD/FISIK.

Bila di pecah, maka kata isra mi'raj ini dapat dibagi pada dua kata yaitu isra dan mi'raj. Isra berarti perjalanan malam( yang disimbolkan dari masjidil haram ke masjidil aqsa). Sedangkan mi'raj berarti NAIKNYA RASULULLAH (yang disimbolkan dari masjidil aqsa naik ke tiap langit sampai sidratul muntaha).

Segala ide manusia memiliki HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT YANG SOSIOLOGIS. Termasuk juga dengan peristiwa isra mi'raj momen isra mi'raj terjadi saat Rasulullah SAW ditempat untuk menjadi manusia pilihan. Yaitu terjadi di masa sang kekasih Tuhan ini menghadapi cobaan hidup yang sulit penuh kesedihan. Ketika nabi kehilangan dua orang yang menjadi pilar perjuangannya, orang yang dicintainya, dikasihi, sangat dihargai, bahkan melebihi rasa sayang pada diri beliau sendiri.

Dua orang tersebut adalah Abuthalib-paman- dan Siti khadijah-istri- dua orang yang selalu mendukung dan membantu perjuangannya, inilah momen puncak cobaan yang dihadapi Muhamad SAW. Hampir saja dia putusasa dan lupa telah dilantik oleh Tuhan untuk menjadi utusan yang menyampaikan kebenaran kepada manusia.

TUHAN maha tau, kemudian memerintahkan jibril untuk memperjalankan Rarulullah dari masjidil haram (mekah) ke masjidil aqsa(palestina) untuk kemudian menuju SIDRAT AL MUNTAHA. Peristiwa menembus dimensi ruhani dan sekaligus fisik, ini berlangsung dalam tempo semalam. Sebuah waktu yang sangat pendek atau sangat amat luar biasa.

Apa yang ALLAH SWT inginkan dengan plesir-Nya sang rasul? Setidaknya ada dua alasan yaitu pemberitahuan hal ghaib dan pemberian perintah shalat. Pemberitahuan hal ghaib dapat di nalar saat dalam isra mi'raj itu Rasulullah SAW di perkenankan melihat ke surga dan neraka. Pertemuan Rasulullah SAW dengan para nabi terdahulu, mulai Adam hingga Isa.

Kita tau, hal ghoib merupakan salah satu yang harus dipercaya. Entah itu masuk akal, pernah mengalami dengan mata hati atau mata wadang atau tidak. Yang jelas instruksinya . Wajib percaya. Jadi hal ghaib merupakan aspek yang biasanya masih di luar pemetaan nalar manusia, sehingga pengimanan terhadap hal ghaib menjadi substansi keimanan seorang.

Sedangkan mengenai perintah shalat, dapat dimaknai sebagai keharusan manusia untuk tunduk dan sujud makhluk kepada yang MAHA TIDAK BISA DIDEFINISIKAN. Dengan tunduk dan sujud kepada Gusti inilah kehidupan peradaban bisa ditata dan dikonstruksi.

MANUSIA sebagai mana dicontohkan Rasul adalah tulang punggung perjuangan menegakan kasih sayang,kebenaran,keadilan,kesejahteraan dan keselamatan di alam semesta. Substansi inilah yang harusnya di pahami oleh manusia, lintas agama dan kepercayaan manapun.

Isra mi'raj setidaknya menunjukan kepada kita bahwa MANUSIA ADALAH MAKHLUK SPIRITUAL. Yang merindukan DIRINYA YANG SEJATI. Yaitu diri yang bertaqwa (berada di orbit dan ketentuan-Nya) dan amal sholeh (perilaku di dalam orbit-Nya).

Apakah mati itu?

Apakah mati itu?

Bertumpu pada kata mati dalam bahasa jawa, yang selalu berupa kata kerja aktif, Damarjati Supadjar, filsuf dan penasehat spiritual kraton Yogyakarta menolak kematian sebagai kepasifan. Mati bukanlah persoalan lepasnya nyawa dari tubuh ,melainkan terbebasnya manusia dari tabir keakuan dan kembali ke Aku yang sesungguhnya, yaitu Tuhan.

Aku manusia adalah aku yang mengaku aku, karena tidak ada aku selain Aku (Tuhan), lailahailallah. Aku manusia adalah struktur negatif dan Aku (Tuhan) adalah struktur positif. Poin penting dari dekonstruksi Damarjati atas kematian adalah pemindahan kematian dari fakultas tubuh ke diri, sebagai turunan konsep emanasi yang dibangunnya.

Tuesday, July 13, 2010

Kebenaran adalah satu

Kebenaran adalah satu bukan dua apalagi tiga.
Apakah anda akan mengatakan bahwa "ada" dan ketiadaan sama-sama ada? Saya kira akal sehat kita akan mengatakan "ada" dan tiada ruatu hal yang berlawanan. Ketiadaan selamanya akan tiada.

Kebenaran merupakan ada itu sendiri, sesuatu yang benar pasti ada jika tiada maka itu bukan kebenaran. Jika "ada" itu satu dan sesuatu yang lain di luar "ada" adalah ketiadaan. Maka kebenaran mutlak harus satu dan diluar kebenaran adalah ketiadaan. Sungguh malang jika kita adalah ada masuk ke dalam ketiadaan.

Monday, June 28, 2010

Melintasi batas ruang dan waktu untuk mengenal Tuhan

Mencoba melintasi batas ruang dan waktu untuk mengenal tuhan
Apakah kita terikat ruang dan waktu,kita terbatas oleh ruang dan waktu,raga (jasad) inilah yg terikat ruang dan waktu.

Dari kita dilahirkan kemudian tumbuh menjadi anak-anak ,,remaja,dewasa dan tua kemudian mati ,semua makhlukhidup pasti akan mengalami kematian.disinilah batasannya,jadi kita (raga) memang terbatas oleh ruang dan waktu.

Sunan Kalijaga berkata memaparkan pengetahuannya hendaknya waspada pada yg berikut ini
jangan ragu-ragu lihatlah Tuhan secara jelas tapi bagaimana melihat-Nya karena Tuhan tidak memiliki rupa

Tuhan tidak berarah dan tidak berwarna tidak ada wujud-Nya tidak terikat oleh waktu dan tempat sebenarnya Ada-Nya itu tiada seandainya Dia tidak ada maka alam raya ini kosong tidak ada wujudnya.

Serat Siti Jenar kediri 1922.
Pendakian spiritual itu mulai dari mana? Mulai dari syariat dulu kemudian menuju tarikat,hakikat dan akhirnya sampai pada makrifat,atau makrifat (mengenal Tuhan), kemudian penghayatan hakikat,kemudian menjalankan tarikat dan melaksanakan syariat?.bisa juga pendakian spiritual bisa dari mana saja, semua boleh jadi titik pijakan untuk memulai perjalanan.Ada banyak teman yg memulai perjalanan spiritual dengan"tidak percaya" terhadap adanya Tuhan lalu belajar tentang ilmu ketuhanan dan setelah kedewasaan intelektualnya mengalami kemapanan dan kemudian dia yakin adanya Tuhan dan kemudian menjalankan syariat.yg demikian ini hebat.

Ada yg memulai dengan menjalankan syariat agama,sebab dari kecil dia berada didalam lingkungan yang taat beragama,oleh orang tuanya dia dididik untuk menjalankan syariat agama secara leterluks,kemudian seiring berjanan usianya dia mulai mencari tahu dengan banyak belajar tentang agama yg dijalaninya selama ini sehingga pengetahuan dan perenungannya sampai pada hakekat kemudian dia menjalani laku suluk dan akhirnya mendapatkan pencerahan makrifat.

Ada pula yg tidak mulai apa-apa, ya tidak menjalankan syariat agama, ya tidak berusaha mencari tahu tentang Tuhan dia skeptis dan agnostik terhadap berbagai wacara agama dan kerohkanian. Dia seakan puas dengan apa yg ada pada dirinya. Otak tidak digunakan untuk berfikir tenjang Tuhan. Namun,ditengah hidupnya dia dipaksa untuk menerima banyak hal yg tidak masuk akal hingga suatu ketika kesadarannya mengalami "BYAR" tiba-tiba ia sadar apa yang tlah dijalaninya selama ini,diapun menemukan Tuhan didalam hidupnya Alhamdulilah.

Suatu saat dalam hidupnya,Tuhan pasti akan datang membawa cahaya-Nya yg suci. Dia akan menerangi diri pribadi kita sehingga yg sebelumnya hanya mampu melihat fakta-fakta dengan indranya,maka setelah pencerahan Tuhan itu datang maka dia mampu melihat hubungan antara fakta dan akhirnya menemukan kesimpulan bahwa hanya ada satu Tuhan yang wajib disembah oleh manusia.
Tuhan itu bukan benda-benda Tuhan ya Tuhan adanya berbeda dengan apa yg pernah diketahui oleh manusia,yg pernah diketahui oleh manusia berasal dari pengalaman indranya. Nah wujud Tuhan ini tidak ada di dalam gudang memori manusia, sehingga mengatakan Tuhan seperti A ,B ,C pasti jelas itu bukan Tuhan. Tuhan yg sebagaimana dibayangkan manusia, tentu berbeda dengan Tuhan sebagaimana wujud-Nya yg asli. Anggapan tentang Tuhan beda dengan Tuhan yg sebenarnya.

Di katakan oleh Sunan Kalijaga, sebenarnya wujud Tuhan sangat jelas...sangat sangat jelas! Nah, kejelasan ini pasti tidak dimaknai sebagaimana kejelasan benda-benda. Benda bisa dilihat oleh indra, namun wujud Tuhan? Disinilah kita akan semakin beranjak arif bahwa Tuhan yg tidak bisa digambarkan oleh kata-kata manusia itu harusnya tidak dilihat dengan indra, namun oleh "seruatu" yg adanya jauh berada di dalam diri manusia,yaitu batin yang intuitif yang disebut dengan guru sejati. Guru sejatilah yg manpu mengantarkan kita untuk melihat dengan jelas diri pribadi (sukma sejati) diri sejati adalah tempat bersemayam Tuhan dalam diri manusia ,disitulah Tuhan duduk di atas arasy.
Sukma sejati/diri sejati berasal dari cahaya yg terpuji yaitu dari nur MUHAMAD. Nur MUHAMAD hanya satu dan nur MUHAMAD inilah yg slalu mendapat pancaran ilahi. Semua yg ada ini pada mulanya satu,termasuk manusia. Asal cahaya itu satu pancarannya kesegala arah inilah yg menyebabkan terjadinya "aku" yg jumlahnya banyak. Meski sekarang kita melihat YANG BANYAK namun itu semua perwujudan dari satu CAHAYA.

Melatih kepekaan batin yg intuitif oleh karenanya sangat penting . Berbagai macam cara di lakukan oleh peradaban manusia untuk mememukan Tuhan di dalam diri manusia. Misal dengan berkhalwat, atau mengadakan perjalanan spiritual ketempat-tempat yg sepi untuk kemudian berdzikir hingga dia merasakan kefanaan. Dalam kesendiriannya, dia akan menemui banyak ilusi/bayangan yg mempesona batin. Namun dia tidak boleh menganggap bayangan itulah kenyataan Tuhan. Perjalanan diteruskan hingga pendakian memasuki godaan besar. Dia ditawari berbagai kemulyaan dunia. Egonya yang masih melekat pada harta,benda,tahta dan wanita di tantang agar di turuti namun dengan imbalan dia hrus menghentikan perjalanannya
tahap final,bila perjalanan dilanjutkan akan sampai pd kesendirian dan kesenyapan.tiba2 yg mengandoli egonya terlepas ,ia tidak butuh apa2 lagi,semua pendamping perjalanan yg menemaninya terlepas ,pengiring batin terlepas malaikat lepasnya,dia polos seorang diri menuju Tuhan,kini sudah dituntun oleh tuhan sendiri untuk melihat sangpenuntun,yaitu Aku,manusia sudah bisa melihat Aku SEJATI-NYA tanpa was-was tanpa samar2 lagi AKU SEJATI-NYA begitu terang benderang.